Rabu, 09 September 2015

Dunia Tak Berubah

0 komentar
Dunia seakan tak mau berubah..
Sama seperti saya yang sepertinya berhenti ditengah jalan.

Entah dipersimpangan mana, saya lebih milih untuk diam, jalan ditempat.

Mungkin banyak teman dan sahabat yang lebih dulu mendahului. Tapi tahukah?
Diam (jalan ditempat) bukan berarti tidak melakukan gerakan. Melainkan adalah membaca situasi lingkungan sekitar.

Bukan seperti dulu lagi yang "Sangat berani" untuk mengambil resiko, apapun itu. Sekarang saya adalah lelaki yang penuh perhitungan.
Cukup berhati-hati dalam melangkah. Ya.. setidaknya saya gak mau jatuh sakit lagi.

Keras kepala? Iya, saya sekarang seorang yang keras kepala. Bahkan pacar saya mengakui hal itu.

Selebihnya saya melakukan hal seperti ini bukan karena kepentingan diri sendiri. Menurut saya ini adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk kepentingan orang sekitar.

Sementara, ketakutan terbesar saya adalah kehilangan orang yang dicinta, atau saya pergi dari semua yang dicintai. Beberapa kali hal ini terbayang setiap langkah kaki menginjak bumi.

Satu persatu mulai dibayangkan. Kehilangan anggota keluarga, kehilangan sahabat, kehilangan  teman, kehilangan pacar, bahkan kehilangan diri sendiri di dunia.

Walaupun jemu melihat keadaan, apalagi "Indonesia" rasanya saya harus cepat melangkah.

Bukannya semakin cepat, saya malah terdiam. Hening sementara untuk memikirkan, langkah apa yang harus saya tempuh?

Dimana saya harus melangkah?

Ini adalah gundah sesungguhnya.

Nyatanya sampai sekarang (postingan ini ditulis) saya masih bingung, apa yang harus saya lakukan?
Sementara, langkah kaki harus bergegas untuk terus menapaki jejak demi jejak.

Apakah dunia tak mau berubah, karena saya terus terdiam?
Sesulit itukah mencari?
Jawabannya ada didalam diri sendiri

:)

#np Efek Rumah Kaca - Desember